Minggu, 31 Juli 2016

PERUBAHAN SOSIAL DESA JATIARJO

PERUBAHAN SOSIAL DESA JATIARJO (STUDI KASUS KEHADIRAN TAMAN SAFARI INDONESIA II PRIGEN BAGI MASYARAKAT DAN MAKNA PENDIDIKANNYA


Abstrak
ABSTRAK
Perubahan Sosial Desa Jatiarjo (Studi Kasus Kehadiran Taman Safari Indonesia II Prigen Bagi Masyarakat Dan Makna Pendidikannya).
Kata Kunci:  Desa Jatiarjo, Taman Safari Indonesia II Prigen, Perubahan Sosial, Makna Pendidikan.
Pariwisata juga merupakan suatu sektor yang tidak jauh berbeda dengan sektor ekonomi yang lain yaitu dalam proses perkembangannya juga mempunyai dampak atau pengaruh di bidang sosial dan ekonomi. Pengaruh yang ditimbulkan tersebut dapat berupa pengaruh positif maupun negatif terhadap kehidupan masyarakat setempat. Untuk mencegah perubahaan yang negatif maka diperlukan suatu perencanaan yang mencakup aspek sosial dan ekonomi, sehingga sedapat mungkin masyarakat setempat ikut terlibat di dalam perencanaan dan pengembangan pariwisata. Hal ini perlu dilakukan untuk mendukung keberhasilan pengembangan daerah wisata yang bersangkutan. Proses pembangunan dan pengembangan suatu wilayah dapat ditunjang oleh potensi wisata yang dimilikinya. Salah satu adalah objek wisata Taman Safari Indonesia II Prigen yang berada di Desa Jatiarjo. Dengan adanya Taman Safari Indonesia II Prigen telah membawa perubahan pada masyarakat Desa Jatiarjo. Dengan datangnya peluang usaha di lingkungan mereka menyebabkan terjadinya perubahan sosial di bidang: (1) Ekonomi (2) Pendidikan dan (3) Perilaku sosial yang terjadi pada masyarakat Desa Jatiarjo.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kondisi masyarakat Desa Jatiarjo sebelum adanya pembangunan objek wisata Taman Safari Indonesia II Prigen? (2) Bagaimana dampak sosial pada masyarakat Desa Jatiarjo setelah pembangunan objek wisata Taman Safari Indonesia II Prigen? (3) Bagaimana hubungan dengan kehadiran Taman Safari Indonesia II Prigen bagi pendidikan di Desa Jatiarjo?
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini bersifat studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Kemudian pengecekan keabsahan data yang digunakan adalah perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, dan Expert Opinion.
Hasil penelitian sebagai berikut: (1) Masyarakat Desa Jatiarjo mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Kondisi masyarakat Desa Jatiarjo yang masih sederhana menjadikan sebuah pendidikan formal tidak begitu menarik di kalangan masyarakat tersebut. Masyarakat lebih mementingkan bekerja dari pada harus sekolah yang tidak bisa menghasilkan uang. Desa Jatiarjo merupakan kawasan daerah tertinggal. Sebelum hadirnya Taman Safari Indonesia II Desa Jatiarjo masih memiliki sumber daya manusia yang rendah, kondisi masyarakatnya pun masih sederhana. (2) Pembangunan Taman Safari Indonesia II Prigen memiliki dampak tersendiri bagi lingkungan sekitar lokasi. Bukan hanya pada kondisi alam sekitar, tetapi juga meliputi seluruh rangkaian kehidupan sosial masyarakatnya. Dampak yang ditimbulkan akibat adanya pembangunan Taman Safari Indonesia II Prigen salah satunya adalah menyempitnya lahan pertanian hal ini dikarenakan sebagaian lahan pertanian warga digunakan untuk pembangunan Taman Safari Indonesia II Prigen. (3) Setelah adanya Taman Safari Indonesia II Prigen ini baik langsung maupun tidak langsung berpengaruh besar terhadap proses pendidikan dalam peningkatan sumber daya manusia di Desa Jatiarjo.II Prigen seharusnya diimbangi oleh Pemerintah Daerah Pasuruan (Dinas Kepariwisataan) dengan pembenahan sarana dan prasarana ke arah Berdasarkan kesimpulan maka disarankan: (1) Perkembangan Taman Safari Indonesia yang lebih baik serta adanya pengaturan atau penataan terhadap para pedagang  yang ada di area Taman Safari Indonesia II Prigen agar lebih rapi dan teratur sehingga dapat menarik wisatawan. (2) Kebijakan yang diambil dan diputuskan oleh pengelola Taman Safari Indonesia II Prigen seharusnya dapat disosialisasikan terlebih dahulu dan dapat diterima oleh masyarakat Desa Jatiarjo. Hal ini dimaksudkan agar terjalin hubungan yang baik untuk bersama-sama memajukan Taman Safari Indonesia II Prigen. (3) Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan tema ini tentunya lebih mengembangkan pada konflik yang terjadi antara masyarakat Desa Jatiarjo dengan Taman Safari Indonesia II Prigen.

PERUBAHAN SOSIAL DESA JATIARJO (STUDI KASUS KEHADIRAN TAMAN SAFARI INDONESIA II PRIGEN BAGI MASYARAKAT DAN MAKNA PENDIDIKANNYA

ABSTRAK
Kata Kunci:  Desa Jatiarjo, Taman Safari Indonesia II Prigen, Perubahan Sosial, Makna Pendidikan.
Pariwisata juga merupakan suatu sektor yang tidak jauh berbeda dengan sektor ekonomi yang lain yaitu dalam proses perkembangannya juga mempunyai dampak atau pengaruh di bidang sosial dan ekonomi. Pengaruh yang ditimbulkan tersebut dapat berupa pengaruh positif maupun negatif terhadap kehidupan masyarakat setempat. Untuk mencegah perubahaan yang negatif maka diperlukan suatu perencanaan yang mencakup aspek sosial dan ekonomi, sehingga sedapat mungkin masyarakat setempat ikut terlibat di dalam perencanaan dan pengembangan pariwisata. Hal ini perlu dilakukan untuk mendukung keberhasilan pengembangan daerah wisata yang bersangkutan. Proses pembangunan dan pengembangan suatu wilayah dapat ditunjang oleh potensi wisata yang dimilikinya. Salah satu adalah objek wisata Taman Safari Indonesia II Prigen yang berada di Desa Jatiarjo. Dengan adanya Taman Safari Indonesia II Prigen telah membawa perubahan pada masyarakat Desa Jatiarjo. Dengan datangnya peluang usaha di lingkungan mereka menyebabkan terjadinya perubahan sosial di bidang: (1) Ekonomi (2) Pendidikan dan (3) Perilaku sosial yang terjadi pada masyarakat Desa Jatiarjo.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kondisi masyarakat Desa Jatiarjo sebelum adanya pembangunan objek wisata Taman Safari Indonesia II Prigen? (2) Bagaimana dampak sosial pada masyarakat Desa Jatiarjo setelah pembangunan objek wisata Taman Safari Indonesia II Prigen? (3) Bagaimana hubungan dengan kehadiran Taman Safari Indonesia II Prigen bagi pendidikan di Desa Jatiarjo?
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini bersifat studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Kemudian pengecekan keabsahan data yang digunakan adalah perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, dan Expert Opinion.
Hasil penelitian sebagai berikut: (1) Masyarakat Desa Jatiarjo mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Kondisi masyarakat Desa Jatiarjo yang masih sederhana menjadikan sebuah pendidikan formal tidak begitu menarik di kalangan masyarakat tersebut. Masyarakat lebih mementingkan bekerja dari pada harus sekolah yang tidak bisa menghasilkan uang. Desa Jatiarjo merupakan kawasan daerah tertinggal. Sebelum hadirnya Taman Safari Indonesia II Desa Jatiarjo masih memiliki sumber daya manusia yang rendah, kondisi masyarakatnya pun masih sederhana. (2) Pembangunan Taman Safari Indonesia II Prigen memiliki dampak tersendiri bagi lingkungan sekitar lokasi. Bukan hanya pada kondisi alam sekitar, tetapi juga meliputi seluruh rangkaian kehidupan sosial masyarakatnya. Dampak yang ditimbulkan akibat adanya pembangunan Taman Safari Indonesia II Prigen salah satunya adalah menyempitnya lahan pertanian hal ini dikarenakan sebagaian lahan pertanian warga digunakan untuk pembangunan Taman Safari Indonesia II Prigen. (3) Setelah adanya Taman Safari Indonesia II Prigen ini baik langsung maupun tidak langsung berpengaruh besar terhadap proses pendidikan dalam peningkatan sumber daya manusia di Desa Jatiarjo.II Prigen seharusnya diimbangi oleh Pemerintah Daerah Pasuruan (Dinas Kepariwisataan) dengan pembenahan sarana dan prasarana ke arah Berdasarkan kesimpulan maka disarankan: (1) Perkembangan Taman Safari Indonesia yang lebih baik serta adanya pengaturan atau penataan terhadap para pedagang  yang ada di area Taman Safari Indonesia II Prigen agar lebih rapi dan teratur sehingga dapat menarik wisatawan. (2) Kebijakan yang diambil dan diputuskan oleh pengelola Taman Safari Indonesia II Prigen seharusnya dapat disosialisasikan terlebih dahulu dan dapat diterima oleh masyarakat Desa Jatiarjo. Hal ini dimaksudkan agar terjalin hubungan yang baik untuk bersama-sama memajukan Taman Safari Indonesia II Prigen. (3) Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan tema ini tentunya lebih mengembangkan pada konflik yang terjadi antara masyarakat Desa Jatiarjo dengan Taman Safari Indonesia II Prigen.

Profil Desa Jatiarjo




1.      Gambaran Masyarakat Desa di jatiarjo
1.a. Kondisi  Geografis
          Secara administratif  Desa  Jatiarjo mempunyai luas wilayah 1.170.012 ha dengan ketinggian berada pada + 665 M diatas  Permukaan  air laut, yang  merupakan daerah Pegunungan , dengan iklim 28oC, dengan kemiringan   kurang lebih  30  derajat.
Dari luas  Wilayah tersebut  terdiri dari:
-  Pekarangan /  Bangunan  Umum
:
139  
ha
-  Sawah
:
-
ha
-  Tegal/Ladang
:
499.9  
ha
-  Kuburan      
:
0,375  
ha
-  Hutan dan tanah lainnya     
:
1.169.37  
ha       
       1.b. Wilayah Desa Jatiarjo dibagi dalam  3  Dusun  yang terdiri dari  :
No.
Nama Dusun
Jumlah KK
Jumlah RW
Jumlah RT
1
Dusun Tegalkidul
498 KK
5 RW
11 RT
2
Dusun Cowek
885 KK
9 RW
19 RT
3
Dusun Tonggowa
530 KK
6 RW
12 RT
Jumlah
1.913 KK
20 RW
42 RT
1.c Batas wilayah  Desa sebagai berikut:
No.
Arah
Batas
1
Sebelah Utara
Desa Watuagung
2
Sebelah Timur
Kecamatan Purwosari
3
Sebelah Selatan
Hutan Negara
4
Sebelah Barat
Desa Dayurejo
2. DATA  PENDUDUK 
Jumlah Penduduk Desa Jatiarjo seluruhnya berjumlah  7.013  Jiwa yang terdiri dari:
No.
Jenis Kelamin
Jumlah Jiwa
1
Laki-Laki
3.492 Jiwa
2
Perempuan
3.521 Jiwa
Jumlah
7.013 Jiwa
           
2.a. Jumlah Penduduk menurut kelompok Umur  :
No.
Usia Penduduk
Jumlah   Jiwa
1
0 – 5
750
2
6 – 10
4791
3
11 –15
659
4
16 – 20
682
5
21 – 25
748
6
26 – 30
642
7
31 – 35
652
8
36 – 40
562
9
41 – 45
393
10
46 – 50
364
11
51 – 55
278
12
56 -  Keatas
692
Jumlah
7.013
2.b. Jumlah Penduduk menurut mata pencaharian  :
No.
Uraian
Jumlah
1
Petani
1.728
2
Buruh tani
918
3
Buruh / swasta
1.370
4
PNS
11
5
Pengrajin
10
6
Pedagang
197
7
Peternak
3
8
Tukang kayu
11
9
Tukang batu
290
10
Montir
0
11
Dokter
0
12
Medis
0
13
Bidan
1
14
Lain – lain
2.474
Jumlah
7.013
2.c. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan:
No.
Lulusan Sekolah
Jml. Jiwa
1
Belum Sekolah
926
2
Usia 7 –45 th. Tidak pernah sekolah
142
3
SD Tidak tamat
310
4
SD / sederajat
2.900
5
SLTP / sederajat
1.196
6
SLTA / Sederajat
1.500
7
D – 1
0
8
D –2
6
9
D – 3
0
10
S – 1
31
11
S – 2
2
12
S – 3
0
Jumlah
7.013
3. Ekonomi
Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani. Mereka menanam beraneka tanaman pangan utama seperti Jagung, Kacang Kedelai, Kacang Tanah dan Padi Gogo. Beberapa diantaranya adalah pegawai negeri, pedagang, buruh pabrik, kuli bangunan dan tukang ojek.
      
4.  Sosial Budaya
Desa Jatiarjo memilki 2 suku yakni Madura dan Jawa, jadi bahasa pergaulan seharĂ­-hari menggunakan bahasa Madura dan Jawa. Mayoritas penduduk beragama muslim, Secara umum, tingkat pendidikan masyarakat desa yang mayoritas muslim ini adalah sekolah dasar. Jumlah lembaga pendidikan formal yang ada sebanyak 3 TK/RA, 5 SD/MI, 2 SLTP/MTs.
Berangkat dari kondisi alamnya, maka di desa jatiarjo tersebut masyarakatnya terkondisikan untuk mengembangkan pertanian lahan kering sebagai basis mata pencahariannya. Namun dengan semakin banyaknya industri yang merambah dibeberapa desa tetangga di desa ini maka sebagian penduduk yang sebelumnya bertani, terutama perempuan beralih profesi sebagai buruh pabrik.
Dari 3 dusun di desa ini masih sangat menghormati tradisi leluhur mereka terutamadalam menjalankan ritual  selamatan sumber air dan sedekah desa yang dilestarikan oleh Kelompok masyarakat dan aparat desa setempat yang berkembang dan ada sebagai upaya mengkonservasi budaya yang mulai ditinggalkan oleh generasi sekarang. Namun karena alasan politis tertentu, beberapa tahun terakhir ini beberapa tahapan ritual sudah tidak dilakukan lagi.
Kesenian daerah yang sampai saat ini masih berkembang adalah Terbang Gandul, yakni kesenian yang menggunakan alat musik Ketipung, Terbang dan Jidor yang dipadu dengan syair-syair Jawa dan lagu yang bernuansa Islami. Selain itu juga ada Ujung, Jaran kepang dan sapi-sapian, sebuah tarian yang banyak digunakan untuk mengiring pengantin maupun dalam perayaan sunatan.
5. Situasi Politik
Di  desa tersebut peran tokoh, baik tokoh masyarakat, tokoh agama, maupun tokoh pemerintahan masih sangat kuat. Setiap inisiatif yang ditujukan bagi masyarakat, bila menginginkan keberhasilan, maka harus melalui tokoh-tokoh tersebut. Kaum muda seringkali menilai sistem sosio-politik seperti ini dapat menghambat perkembangan desa karena kecenderungan dari golongan senior mereka yang terlalu konservatif.
Perubahan yang cukup mencolok terjadi pada tahun 2004, dimana pada tahun tersebut lahir beberapa organisasi pemuda. Dengan munculnya organisasi-organisasi tersebut cukup memberikan pengaruh terhadap perkembangan sosial politik desa, misalnya dalam tata cara penunjukan ketua dusun yang sebelumnya melalui penunjukan dari otoritas desa tetapi sekarang melalui pemilihan oleh masyarakat dusun yang bersangkutan.